Internet bukanlah merupakan suatu hal yang asing lagi saat ini. Semua orang sudah mulai berkenalan dengan-nya, malah sudah sangat akrab sekali dengan-nya, seperti halnya mereka sangat akrab dengan baju yang mereka pakai setiap hari.
Fenomena Chatting, Browsing, Googling adalah merupakan makanan sehari-hari. Yang sudah merupakan kebutuhan primer setiap orang, seperti halnya mahasiswa yang sedang dilanda musibah besar-besaran oleh tugas yang menumpuk bisa jadi alternatif yang paling menyenangkan pergi ke warnet untuk Googling dan Browsing, serta dengan suatu alasan yang tidak kalah penting menyempatkan diri untuk Update status di berbagai macam situs komunitas.
Internet dapat dirumuskan sebagai “a large collection of computers in network that are tied together so that many users can share their vast resources” (William, 1999), dengan kemampuannya dapat dikatakan bahwa internet merupakan suatu jaringan computer yang saling terkoneksi dengan jaringan computer lain keseluruh penjuru dunia.
Koneksi Internet sekarang ini sangat mudah sekali, hanya berbekal laptop atau notebook, cukup membeli jajanan kecil di restaurant yang berlabel “WiFi”, kita dapat berselancar dengan bebas di dunia maya ini. Seperti halnya yang pernah saya temui di Cafe-cafe dan restaurant, disana tidak hanya bisa membeli makanan dan sekedar jalan-jalan. Makan makanan Favorite ditemani minuman dingin beserta suguhan internet gartis, menjadi daya tarik tersendiri, sehingga banyak menarik minat pelanggan, termasuk juga saya pernah menikmati. Beranjak ke kampus-kampus pun berjejeran mahasiswa di dinding ruangan yang difasilitasi colokan listrik, dengan enaknya mereka menikmati jaringan free tersebut.
Ketergantungan pada internet mulai merambah ke kota-kota besar diIndonesia . Ketergantungan yang berlebihan terhadap internet tersebut memberikan bonus penyakit baru dalam masyarakat.
Saya juga pernah membaca suatu artikel di internet bahwasanya tidak semuanya berdampak positif, bahkan sejauh ini pengguna internet lebih dominan melakukan kegiatan-kegiatan negatif. Untuk dapat mengambil tindakan yang tepat, sebelumnya perlu ada pengertian yang jelas dan praktis terhadap ketergantungan yang tidak sehat akan internet ini. Kecanduan pada dunia cyber terbagi dalamlima kategori.
Fenomena Chatting, Browsing, Googling adalah merupakan makanan sehari-hari. Yang sudah merupakan kebutuhan primer setiap orang, seperti halnya mahasiswa yang sedang dilanda musibah besar-besaran oleh tugas yang menumpuk bisa jadi alternatif yang paling menyenangkan pergi ke warnet untuk Googling dan Browsing, serta dengan suatu alasan yang tidak kalah penting menyempatkan diri untuk Update status di berbagai macam situs komunitas.
Seperti itulah intenet, seakan-akan mulai membentuk peradaban baru. Bagaimana tidak, Internet yang juga merupakan media pembelajaran menawarkan berbagai suguhan menarik di dalamnya, sehingga anak-anak akan termanggut-manggut di depan layar computer memainkan key pad dengan antusiasnya. Di dalamnya terdapat berbagai fitur yang sangat menarik perhatian, sehingga waktu satu jam dilalui dengan begitu santai dan tidak terasa.
Internet dapat dirumuskan sebagai “a large collection of computers in network that are tied together so that many users can share their vast resources” (William, 1999), dengan kemampuannya dapat dikatakan bahwa internet merupakan suatu jaringan computer yang saling terkoneksi dengan jaringan computer lain keseluruh penjuru dunia.
Koneksi Internet sekarang ini sangat mudah sekali, hanya berbekal laptop atau notebook, cukup membeli jajanan kecil di restaurant yang berlabel “WiFi”, kita dapat berselancar dengan bebas di dunia maya ini. Seperti halnya yang pernah saya temui di Cafe-cafe dan restaurant, disana tidak hanya bisa membeli makanan dan sekedar jalan-jalan. Makan makanan Favorite ditemani minuman dingin beserta suguhan internet gartis, menjadi daya tarik tersendiri, sehingga banyak menarik minat pelanggan, termasuk juga saya pernah menikmati. Beranjak ke kampus-kampus pun berjejeran mahasiswa di dinding ruangan yang difasilitasi colokan listrik, dengan enaknya mereka menikmati jaringan free tersebut.
Ketergantungan pada internet mulai merambah ke kota-kota besar di
Saya juga pernah membaca suatu artikel di internet bahwasanya tidak semuanya berdampak positif, bahkan sejauh ini pengguna internet lebih dominan melakukan kegiatan-kegiatan negatif. Untuk dapat mengambil tindakan yang tepat, sebelumnya perlu ada pengertian yang jelas dan praktis terhadap ketergantungan yang tidak sehat akan internet ini. Kecanduan pada dunia cyber terbagi dalam
1. Cybersexual addiction
yaitu obsesi untuk melihat, men-download dan memperdagangkan pornografi. Chat rooms yang berisi fantasi dan role playing untuk dewasa juga termasuk dalam kategori ini.
2. Cyber-relational addiction
adalah keterlibatan yang berlebihan pada hubungan yang terjalin melalui internet (seperti melalui chat room dan virtual affairs) sampai kehilangan kontak dengan hubungan-hubungan yang ada dalam dunia nyata.
3. Net gaming
yaitu sejenis kecanduan karena judi, bermain game, berbelanja dan kegiatan jual beli saham melalui internet yang mengganggu pekerjaan dan/atau mengakibatkan terjadinya utang.
4. Information overload
Karena menemukan informasi yang tidak habis-habisnya yang tersedia di internet, sejumlah orang rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengumpulkan dan mengorganisir berbagai informasi yang ada.
5. Computer addiction
Riset menemukan bahwa beberapa organisasi mengalami dampak negatif sebagai akibat dari kecanduan akan games off-line (seperti Solitaire dan Tetris yang populer di dekade 1980-an lalu), yang memang rata-rata banyak di-install dalam komputer.
yaitu obsesi untuk melihat, men-download dan memperdagangkan pornografi. Chat rooms yang berisi fantasi dan role playing untuk dewasa juga termasuk dalam kategori ini.
2. Cyber-relational addiction
adalah keterlibatan yang berlebihan pada hubungan yang terjalin melalui internet (seperti melalui chat room dan virtual affairs) sampai kehilangan kontak dengan hubungan-hubungan yang ada dalam dunia nyata.
3. Net gaming
yaitu sejenis kecanduan karena judi, bermain game, berbelanja dan kegiatan jual beli saham melalui internet yang mengganggu pekerjaan dan/atau mengakibatkan terjadinya utang.
4. Information overload
Karena menemukan informasi yang tidak habis-habisnya yang tersedia di internet, sejumlah orang rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengumpulkan dan mengorganisir berbagai informasi yang ada.
5. Computer addiction
Riset menemukan bahwa beberapa organisasi mengalami dampak negatif sebagai akibat dari kecanduan akan games off-line (seperti Solitaire dan Tetris yang populer di dekade 1980-an lalu), yang memang rata-rata banyak di-install dalam komputer.
Internet sebagai teknologi tidak selalu meningkatkan kemampuan belajar. Dibutuhkan syarat atau kondisi lain untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung proses belajar. (Earle, 2002; Sharp, 2002).
Oleh karena itu Generasi tua, harus mengarahkan generasi muda dlm penggunaan internet, baik dgn cara halus bahkan paksaan (coercion). Hal ini biasa disebut Parental control. Pemerintah Indonesia mempunyai dan telah menjalankan rencana ini beberapa waktu yang lalu melalui depkominfo, (walaupun awalnya kontroversial, karena caranya kurang tepat, sekarang sudah terevisi agaknya, bagaimanapun tujuannya adalah baik dan benar, dan kita patut angkat topi untuk pemerintah).
Semua orang-tua tentu menyayangi anak mereka dan berusaha memberikan yang terbaik. Tetapi pengaruh dari luar, salah satunya bahaya Internet dapat merusak kecerdasan dan nilai moral anak sehingga Anda perlu melindungi anak Anda dari bahaya penggunaan Internet seperti pornografi dan yang lebih parahnya saya pernah menemukan jurnal terbaru yang memberitakan adanya para pemangsa atau predator seksual di internet.
oleh karena itu tetaplah waspada akan bahaya dari sisi negatif yang tidak dapat di elakkan sejalan perkembangan teknologi saat ini.
oleh karena itu tetaplah waspada akan bahaya dari sisi negatif yang tidak dapat di elakkan sejalan perkembangan teknologi saat ini.
Daftar Pustaka:
Santrock, John W. 2008.psikologi Pendidikan. Edisi Kedua.Jakarta:Kencana
Munir, M.IT.2008.Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.Bandung:Alfabeta
Santrock, John W. 2008.psikologi Pendidikan. Edisi Kedua.Jakarta:Kencana
Munir, M.IT.2008.Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.Bandung:Alfabeta
ditulis oleh: Dwika Septian Ihsan
11 Februari 2010, pukul 11.00 wib
11 Februari 2010, pukul 11.00 wib
Komentar