"Playboy". Kata ini agaknya sudah tidak asing lagi dalam dunia percintaan. Mungkin, bagi sebagian lelaki mengartikan kata ini sebagai "permusuhan" (khususnya yang jomblo) --you know lah what I mean.. atau bahkan sebagiannya memandang sebagai "persahabatan" -- come on man, we are created for this, aren't we? . Berbeda tentunya dengan kaum hawa, dominan dari mereka memang menghambakan diri pada kutub "permusuhan", tetapi tidak pada perilaku tampaknya ( overt behavior ). Tetap saja sebagian besar dari mereka terjatuh pada area yang bersahabat dengan playboy, bahkan dalam konteks sebagai "korban" sekalipun! Well, dari penjelasan diatas, boleh jadi hanya dua kategori lelaki di dunia ini, yaitu, "kalo gak Jomblo ya Playboy"--lekong gak termasuk ya, itu alien . Mungkin playboy yang diartikan banyak orang sekarang adalah Lelaki yang tidak baik, bejat, dan suka mempermainkan wanita. Mudah berpindah kelain hati, "ha...
Anggota Kelompok: 09-013 Dwika Septian Ihsan 10-024 Nadya Putri Delwis 10-036 Melva Safira "Pahlawan tanpa tanda jasa" Apa yang terlintas di fikiran kita saat membaca statement tersebut..?? :) Yup, dengan tersenyum kita akan menjawab "Guru", kita akan seketika teringat akan sosok seorang guru, seorang yang keras tapi penyayang (berdasarkan pengalaman pribadi) , disiplin, hangat, ceria, humoris, kaku, merasa benar juga ada, metodologis, killer dan berbagai macam sosok guru yang terlintas di fikiran kita tergantung paradigma masing-masing. Sebenarnya kami agak bingung dengan slogan seperti itu, sejak kapan sebutan itu melekat pada citra seorang guru. Penuh ambiguitas, dan sayangnya kami (maksudnya saya secara pribadi) mencernanya dengan negatif. Tapi ya sudah lah, kami bukan ingin mengupas hal tersebut. Mungkin dari berbagai kata mata pemikiran kita masing-masing, terdapat banyak mungkin perbedaan dalam menginterpretasikan guru. Kenapa sosok guru yang dulu me...